PEANUTS

Label: By Double Decker Ent on Rabu

Peanuts dibentuk sekitar bulan Juli, tahun 1996, oleh dua orang pemuda berusia 19 tahun, bernama Armand Andretti Jason Mambo dan Nicko Krisna, saat mereka bertemu di Sekolah Tinggi Bahasa Asing, Cihampelas, Bandung. Di awal masa kuliah, keduanya sama-sama sering memakai kemeja ketat, sepatu Adidas, keds dengan sol tebal, dan jaket parasut . Berdasarkan trivia tersebutlah, mereka sepakat memutuskan untuk membuat band yang mengacu ke band-band asal Inggris, seperti: James, Blue Tones, Lightning Seeds, Ocean Colour Scene dan Stone Roses. Kemudian Armand dan Nicko mulai berburu personil untuk mengisi departemen gitar, bas dan drum. Akhirnya Armand berinisiatif untuk mengajak dua rekan SMA nya, yaitu Yoga (Gitar) dan Aci (bas). Satu posisi lagi belum terisi, drum. Yoga menawarkan teman kampusnya di universitas Parahyangan, Alan, untuk mengisi sektor tersebut. Setelah dicoba atihan, ternyata cocok. Akhirnya terbentuklah Peanuts, di bulan Oktober 1996, dengan formasi Armand (vokal), Nicko (gitar), Yoga (gitar), Aci (bas), dan Alan (drum). Dan mereka juga sepakat, untuk mengabdi kepada musik indies, sebagai jalan hidup.
Konsep yang sering dibawa Peanuts ke atas panggung adalah “tampil se indies mungkin” Sampai-sampai banyak orang yang menyangka, jika Armand dan Nicko adalah pasangan homo, saking genit dan indiesnya tampilan mereka. Di kehidupan sehari-hari pun para personil Peanuts mencoba meng adopsi gaya hidup seleb Brit Pop, dengan cara membawa groupies sebanyak mungkin ke setiap pertunjukan mereka. Tak bisa dipungkiri, faktor sirik dan cemo’ohan dari band lain sering menghampiri Peanuts. Tapi mereka tidak memedulikan hal tersebut. Karena Peanuts merasa itu adalah keadilan dari Tuhan. Selain karena didukung tampang para personilnya yang di atas standar, kelihaian mereka dalam memilih gadis-gadis kaya raya sebagai pendampingnya menjadi anugerah tersendiri dari yang maha kuasa. Untuk mencegah kecemburuan sosial, di tahun 1997, Peanuts menarik kibordis bertubuh tebal, dan berpenampilan sangar, bernama Riska. Selain bertugas untuk menjaga string, Riska yang lebih dikenal dengan panggilan Pecot ini, berkewajiban melindungi anak-anak Peanuts lainnya dari deraan, gangguan, dan celaan orang-orang sirik, serta penonton yang tidak suka dengan penampilan Peanuts.

Tahun 1999, Peanuts ikut ke dalam kompilasi This is Bandung yang ikut diprakarsai oleh satu personilnya, Nicko. Band-band yang ikut dalam album ini di antaranya adalah: Kapal Terbang, The Bride, Charlie’s Angel (sekarang bernama Maymelian), dan Electro Fux. Lagu yang Peanuts kontribusikan adalah “Kupu-Kupu Malam”. Sebuah lagu anthem yang seringkali diminta para fans Peanuts untuk dimainkan dalam setiap penampilan mereka. Berhubung kuliah para personil Peanuts hancur berantakan, Armand, Nicko, Yoga, Aci, Alan dan Pecot memutuskan untuk memeti es kan band ini hingga batas waktu yang tak bisa ditentukan. Tidak pernah ada kata bubar untuk Peanuts. Namun, mereka juga tidak pernah berpikir untuk menghidupkan kembali band yang mengutamakan gaya di atas segalanya ini. Terakhir kali mereka tampil di Bumi Sangkuriang, Bandung, dalam acara Resurrection#1, tahun 2001. Kecuali Yoga, personil yang lain sudah menikah semua. Akhir kata, selagi indies masih bisa dihidupkan, nama Peanuts akan selalu membayangi fenomena indies tersebut.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

GARILLLAA....INDIES-INDIES..KAMARANA Ateuh Indies??? Bagong..Pang-pang'na mah gitarisna nu ngaranna Nicko! Nggeus ateuh geus kolot, geura sadar beul! hahahahaha....

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.